Skip to main content

Berlawanan - 8

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti #WritingChallenge yang diadakan oleh Kampus fiksi hari ke delapan (25 Januari 2016)



Suatu malam, diatas tempat makan berlatar bintang.

"Kenapa?" tanyaku saat menemukan lelaki de depanku menatapku.

Pria itu menggeleng "Nggak."

"Kok ngelihatnya gitu?"

"Kamu sadar nggak kalau kamu itu sebenarnya berbeda dari apa yang orang lain katakan?" tanyanya.

"Maksudnya?"

"Ya begitu, kata orang kamu itu cuek, tapi sekarang aku bisa yakin kalau itu salah."

"Terus aku gimana?" desakku.

"Kamu itu keibuan." ia tersenyum.

"Kadang kan memang pendapat orang lain berbeda tentang kita. Aku memang cuek tapi ya aku mengerti kapan harus bersikap layaknya wanita dewasa."

Ia mengangguk, "Menurutmu, apalagi perkataan orang lain tapi berlawanan dengan diri kamu sendiri?"

"Kan kamu yang bisa melihat perbedaan itu." elakku.

"Oke, yang pertama tadi cuek." ia terlihat berpikir "Kata orang kamu itu kadang sok tau?"

Aku tertawa "Menurutmu?"

"Kamu bukan sok tau, apa ya namanya?" dia berpikir kembali.

"Bukan sok tahu, aku cuma ingin melihat masalah dari sisi yang mungkin nggak terpikirkan sama orang lain, karena aku suka membaca buku jadinya ya tahu, kadang sesuatu yang bagus kelihatan dari sisi satu belum tentu bagus di sisi lainnya."

"Ya, seperti itu. Dewasa banget sih ini! jodoh siapa sih? jodohku bukan?" godanya.

Aku tertawa "Lihat aja di tulisan takdir kamu, apa aku jodoh yang ditakdirkan Tuhan buatmu."

Dia ikut terkekeh "Terus- terus?"

"Mungkin kata orang aku ini plin-plan, kadang pilihanku berubah bahkan di menit terakhir. Tapi pilihan itu berubah karena pandanganku juga berubah, kadang apa yang kita inginkan itu nggak mesti kita butuhkan, Contohnya aja aku ingin pacaran sama Channing Tatum, tapi itu nggak mungkin" godaku "Tapi yang aku butuhkan cuma kamu, orang yang sederhana dan nggak minta aku berubah seperti yang kamu mau. Kamu mencoba mengerti aku yang kadang butuh waktu untuk berpikir sendiri cuma buat mengambil keputusan." kataku akhirnya.

Kulihat ia tersenyum bangga "Love you too sayangnya aku." kata dia. "Gombal ya?"

"Ini juga orang lain sering salah, aku bukan gombal, tapi ya bagaimana kalau aku lebih suka film drama romantis yang banyak kata-kata indah? Aku lebih sering mengungkapkan apa yang menurutku benar tapi nggak berlebihan."

Ia mengusap rambutku, "Beneran deh, kalau aku kamu kasih omongan begitu tiap hari, aku nggak bakal kerja, cuma dirumah aja dengerin kamu ngomong."

"Ih, dasar! Kamu lelaki ya harus kerja, biaya hidup nggak akan tambah murah, malah terus semakin mahal tahu!"

"Matre banget ya bu?" godanya.

"Matre itu apa sih? Aku nggak menyebut diriku matre. Aku itu realistis, masa depan nggak bisa diukur, aku cuma nggak mau nanti keluargaku hidupnya susah hanya karena aku makan cinta kamu doang." kataku lantas tertawa.

"Tapi kata orang kamu itu punya standar hidup tinggi."

"Aku pernah hidup susah saat usaha ayah tiba-tiba jatuh, dan aku nggak mau itu terjadi lagi sama keluargaku nanti. Aku harus kerja keras untuk menjadi aku yang sekarang, kalau kata orang aku punya standar hidup tinggi itu ya tergantung orangnya. Standar itu aku buat untuk memotivasi diri aku sendiri agar aku nggak malas, biar aku bisa membahagiakan keluargaku dan membuat mereka bangga punya anak sepertiku, sama juga seperti aku ingin menjadi orangtua yang membahagiakan anakku nanti. Karena kita akan menyesal kalau kita nggak bisa bahagaiain orangtua, tapi kita akan lebih menyesal di hari tua jika kita tidak bisa membahagiakan anak kita." kataku panjang.

Ia mengangguk mengerti "Aku juga bakal kerja keras buat bikin kamu bangga dan bahagia dengan aku dan keluarga kita nanti. Kita kerja sama ya? biar kita bisa meraih apa yang terbaik."

Aku mengangguk "Janji ya?"

Dia mengangguk mantap "Aku janji, dan ini janji seorang lelaki." sambil mengenggam tanganku.


Comments

  1. Unik banget, dikemas dalam bentuk cerpen ya~ dan kata2nya menyentuh banget
    Baca dan review blog saya yaa http://kairistory96.blogspot.co.id/2017/01/the-zonk-of-impressions-about-me.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, terimakasih sudah mampir dan komen :)
      siapp! segera meluncur ke blognya.
      salama kenal :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Advertisement

Surabaya, 24 Juli 2019. Hallo. Setelah sekian lama berhenti menulis, akhirnya saya datang kembali, namun datang dengan prospek usaha dari perusahaan dari tempat saya bekerja. Ini dia.. Jadi, perkenalkan, ini adalah mesin printer, yang bisa mencetak gambar di berbagai media pangan, contohnya kopi, jus, dan kue. Semua bisa dicetak dan dinikmati dengan tinta edible yang aman diminum dengan sertifikasi halal dari MUI dan aman dari BPOM. Karena masih pagi, jadi ijinkan saya salin dan tempel dari website perusahaan saya. https://www.coffee-printer.com Keuntungan menggunakan Coffee Printer untuk bisnis anda bisa anda temukan di  sini… ATTENTION . WANTO TO GIVE A BUZZ TO YOUR BUSINESS? Apakah anda punya  MASALAH  dengan  PERSAINGAN? Atau  PROSPEK EKONOMI  mengganggu bisnis anda? Mungkinkah sebuah peralatan yg inovatif seperti Coffee Printer yg anda perlukan? CONSIDER THIS IDEA! HADIRKAN IDE SEGAR  dan  KREATIF Manfa...

Sinopsis Descendants Of The Sun Episode 9 Part 2

Mr. Jin mrnyerahkan brankas berisi berlian yang ia temukan dengan susah payah kepada Argus. Tapi ada masalah, kuncinya rusak. "Aku tidak punya pilihan. melainkan untuk membawa semuanya. Jadi kalian harus membukanya." Lanjut Mr. Jin.  Tapi Mr Jin terlambat 27 jam dan 15 menit. Argus menodongnya dengan pistol. Mr. Jin memohon supaya Argus tak membunuhnya, ia beralasan kalau semua itu karena gempa. "Apa kau tahu kesamaan medan perang dengan bencana? Tidak ada yang peduli....atau tahu ada mayat."  Mr. Jin sampe merem-merem ketakutan ia berjanji akan melakukan apa saja, semuanya. asalkan Argus membiarkannya hidup. Argus menjawab kalau Mr. Jin tidak harus melakukan apapun, cukup Lakukann sesuai perintahnya. "Tentu. Bukan masalah. Iya, iya." jawab Mr. Jin lega dan akhirnya Argus CS pun pergi. Anak buah Argus membuka brankas tapi tidak ada berlian di dalamnya. Si anak buah berpikir bahwa Mr. Jin sudah menipu mereka dan ia ...

Third Person

Sebenarnya, saya baru belajar mereview sebuah karya, entah iut buku atau film. But I trying. Sebagai tanda saya serius belajar membuat sebuah review, ijinkan saya memulainya dari film ini.  Genre : Drama/Romance Produser : Paul Haggis Sutradara : Paul Haggis Pemain : Liam Neeson, Olivia Wilde, Mila Kunis, James Franco, Adrien Brody, Maria Bello, Moran Atias, Kim Basinger Durasi : 2 hrs 17 mins Rating : M18 (Mature Theme) Tanggal rilis : 20 juni 2014 Sinopsis: Kisah ini menceritakan tentang 3 kejadian dan 3 pasangan yang berbeda tapi masih saling berhubungan. Cerita pertama adalah kisah seorang penulis yang pernah meraih piala Pulitzer di bidang fiksi: Michael (Liam Nesson) yang baru saja meninggalkan istrinya Eleine (Kim Basinger) dan memilih pergi ke Paris. Dan disana si Michael ini bertemu dengan kekasih masa lalunya bernama Anna (Olivia Wilde) yang seorang jurnalis ambisius. Akhirnya mereka menjalani hubungan yang sama-sama menyimpan miste...