Tulisan ini dibuat untuk mengikuti #WritingChallenge yang didadakan Kampus fiksi hari kesembilan (26 januari 2017)
Untuk kamu,
Pria yang mengaku mencintaiku.
Saat kamu membaca surat ini, mungkin kamu akan berpikir dua kali untuk memilihku,
Aku yang bukan siapa-siapa, hanya gadis yang terbiasa hidup terpisah dengan keluarga.
Tapi nyatanya kamu yang hadir saat aku merasa sepi, kamu yang datang saat aku ingin hilang, dan kamu yang menantang saat aku melemah.
Ya, kamu pria yang dengan konyolnya berani datang padaku untuk meminta kesempatan bisa berbagi kebahagiaan, kamu yang dengan dinginnya berani mengolok Channing tatum yang kusebut pria terseksi di dunia, kamu yang dengan jahilnya berani menyembunyikan buku catatanku yang keramat.
Terimakasih untuk semua rasa yang pernah hadir, untuk semua kehilangan yang tercipta saat jarak menelusup raga kita dan terimakasih untuk semua senyum yang terpatri di wajah dinginmu.
Aku tahu jalan kita masih panjang, aku juga tahu mungkin kita akan bersitegang.
Tapi aku juga tahu, kamu akan selalu ada disana, di tempat pertama yang bisa kutemukan.
Karena kamu cuma satu, dan hanya untukku.
Saat kamu membaca surat ini, aku yakin kamu tersenyum dan berkata "Wanitaku gombal sekali" sambil mengusap dagu,
Oh, jangan salahkan aku jika aku mengenal kebiasaanmu, kamu sendiri yang memperlihatkannya padaku dengan percaya dirinya bahwa aku akan menerima semua kebiasaan jelekmu.
Sekali lagi, terimakasih, dan kuharap kita akan terus bersama, sampai kini, sampai nanti.
Dari orang yang mengaku menerimamu.
Aku.
Comments
Post a Comment