Tulisan ini dibuat untuk diikut sertakan dalam #WritingChallenge yang diadakan Kampus Fiksi dan BasaBasi Store hari ketujuh (17 Maret 2017)
Mengapa kamu hidup hingga hari ini?
Percayakah kalian tentang keajaiban? saya percaya kepadanya walaupun ditakdirkan dengan tingkat keberuntungan yang sedikit payah.
Saya berpikir saat ini, Apa yang membuat saya masih hidup hingga kini?
Jawabannya adalah karena Allah. Bagaimana mungkin kita mengingkari nikmat yang Allah berikan kepada umatnya yaitu bernapas?
Oh, bagaimana jika besok pagi kita tidak bernapas lagi? Mungkin saja kan?
Oke, itu bikin saya merinding karena dosa saya yang buanyak banget.
Keluarga juga menjadi alasan saya hidup sampai sekarang, kalaupun saya mati, saya rela mati buat keluarga saya. Buat mama, ayah, dan dua adik saya yang meskipun menjengkelkan setengah mampus, tapi juga saya sayang setengah mati.
Saya punya cita-cita, ingin ke Mekkah sama keluarga, bareng, dan sejujurnya itu yang membuat saya rela nabung untuk cita-cita itu.
Tidak ada hal yang paling membahagiakan bagi anak selain bisa membahagiakan orang tuanya.
Saya percaya hal itu, saya hanya perlu bekerja dan membuktikannya pada orang tua saya suatu saat, bahwa betapa sayangnya saya sama mereka sampai saya berusaha membuat mereka bangga karena mempunyai anak seperti saya.
Sudah, ada lagi alasan saya tetap hidup sampai sekarang. Saya kira sudah sampai baru terbayang "Terus keluarga sendiri kapan?"
Sepertinya kalau ada kompetisi menulis lagi, lima tahun kedepan dan saya sudah punya keluarga sendiri, saya akan bilang keluarga saya; suami, serta anak-anak saya.
Tapi itu nanti, setelah saya yakin kalau saya sudah cukup pantas buat membangun keluarga sendiri. Kalau sekarang ya membuktikan diri sendiri untuk berbakti sama orang tua.
Kamu akan menyesal jika tidak bisa membahagiakan orang tuamu, tapi kamu akan menyesal lebih dalam saat kamu tidak bisa membahagiakan anakmu kelak.
Kalian, yang membaca ini, pastikan kalian sudah mempunyai alasan untuk hidup (tapi yang realistis) nggak mungkin kan alasan hidup kita adalah mantan yang sudah usang? Sudahlah. Biarkan mantan tetap menjadi kenangan, ia hanya sebentar di hidup kita, cintanya tidak sebesar cinta keluarga kita sendiri. Jadi, Show the best you can learn in your life, it's about you and only you.
So, stay focused on your goals and where you are going.
xoxo.
Comments
Post a Comment