Skip to main content

Liefdesgeschiedenis - Twist My Heart (12)



“Twist my heart?” aku membuka cokelat yang pagi ini diberkan oleh kak Andra.

Dia mengangguk, lalu duduk di mejaku, mengambil pigora foto dan memperhatikannya “Kamu waktu kecil kok beda ya sama sekarang?”

“Ya beda, aku kan tumbuh besar, nggak kecil terus.”

Dia terkekeh “Kamu dekat sama kakakmu?”

Aku mengangguk “Dia itu partner-in-crime ku, nggak jarang kita sering berantem terus sejam berikutnya dia udah jadi kakak yang perhatian sama adiknya.”

“Enak ya? Aku yang anak tunggal kadang iri sama temen-temen yang punya saudara.”

“Ya begitulah kak, kadang ya ada enaknya, kadang juga nggak enak, kak Adrian itu suka ngomel kalau aku punya pacar atau teman lelaki.”

“Iya? Nama kakak kamu hampir sama kaya namaku.”

Aku mengangguk “Dia itu orang pertama yang nggak setuju waktu aku kuliah di Jakarta, katanya Jakarta itu nggak baik buat aku.”

“Memang.”

“Ya tapi kan aku udah membuktikan kalau aku bisa jaga diri sendiri.”

“Tapi jaga hati nggak bisa.” dia menggerutu.

Aku memukulnya pelan “Ih kan hati itu rapuh, nggak semua orang bisa menjaga hatinya yang udah terlanjur patah, bahkan hancur.”

Dia tertawa “Ya nanti aku operasi hati kamu biar hati kamu jadi sehat lagi.”

“Ih, kamu kan dokter jantung, bukan dokter cinta!”

“Tapi aku bisa jadi dokter apa aja buat kamu.”

Aku tertawa “Jadi dokter hewan bisa dong ya? Nanti aku minta singa di kebun binatang buat kamu periksa.”

“Boleh, anything for you.” ia mengerling.

Aku mengunyah bola-bola cokelat berwarna-warni itu. “Nggak ada pasien yang diperksa hari ini? pagi-pagi udah keluyuran disini.”

“Sebentar lagi aku ke rumah sakit. Habis rindu obatnya apa kalau bukan ketemu?”

“Ih, ngaco.”

“Beneran, tanya sama penyair sana, apa obat rindu selain ketemu?”

“Iya deh, percaya.” kataku, kemudian ponselnya berdering.

“Aku angkat dulu ya?”

Aku mengangguk, ia berdiri dan mulai berbicara cepat.

“Dari rumah sakit, aku pergi sekarang ya? Mungkin nanti gabisa jemput kamu. Bakalan repot hari ini.”

“Iya.”

Dia mengacak rambutku. “Pak dokter cari uang buat nikahin bu dokter dulu ya?”

Aku tertawa “Iya, buat bulan madu ke Dubai.”

“Ih matre juga nih anak.”

“Udah, sana berangkat, pasienmu nunggu.”

Dia mengangguk, lalu kami berjalan menuju luar rumah sakit untuk mengantarnya. “Hati-hati.”

“Ya.” lalu ia menuju tempat parkir mobilnya. Aku masih di depan pintu rumah sakit memandangnya yang sudah hampir pergi dari rumah sakit.

“Andian.” panggil seseorang.

Aku mendadak kaku. Menoleh ke arah suara dan menemukan Pram berdiri dengan tatapan yang tak bisa kuartikan.

“Pram?”

Ia langsung memelukku “Maaf.”

Kami sudah menjadi tontonan umum saat aku berkata “Ada apa?” sambil melepas pelukannya. “Mau bicara? Ke ruanganku ya?” kemudian kami berjalan dalam keheningan menuju ruanganku.





#DapurCokelat – Twist My Heart



Comments

Popular posts from this blog

Advertisement

Surabaya, 24 Juli 2019. Hallo. Setelah sekian lama berhenti menulis, akhirnya saya datang kembali, namun datang dengan prospek usaha dari perusahaan dari tempat saya bekerja. Ini dia.. Jadi, perkenalkan, ini adalah mesin printer, yang bisa mencetak gambar di berbagai media pangan, contohnya kopi, jus, dan kue. Semua bisa dicetak dan dinikmati dengan tinta edible yang aman diminum dengan sertifikasi halal dari MUI dan aman dari BPOM. Karena masih pagi, jadi ijinkan saya salin dan tempel dari website perusahaan saya. https://www.coffee-printer.com Keuntungan menggunakan Coffee Printer untuk bisnis anda bisa anda temukan di  sini… ATTENTION . WANTO TO GIVE A BUZZ TO YOUR BUSINESS? Apakah anda punya  MASALAH  dengan  PERSAINGAN? Atau  PROSPEK EKONOMI  mengganggu bisnis anda? Mungkinkah sebuah peralatan yg inovatif seperti Coffee Printer yg anda perlukan? CONSIDER THIS IDEA! HADIRKAN IDE SEGAR  dan  KREATIF Manfa...

Sinopsis Descendants Of The Sun Episode 9 Part 2

Mr. Jin mrnyerahkan brankas berisi berlian yang ia temukan dengan susah payah kepada Argus. Tapi ada masalah, kuncinya rusak. "Aku tidak punya pilihan. melainkan untuk membawa semuanya. Jadi kalian harus membukanya." Lanjut Mr. Jin.  Tapi Mr Jin terlambat 27 jam dan 15 menit. Argus menodongnya dengan pistol. Mr. Jin memohon supaya Argus tak membunuhnya, ia beralasan kalau semua itu karena gempa. "Apa kau tahu kesamaan medan perang dengan bencana? Tidak ada yang peduli....atau tahu ada mayat."  Mr. Jin sampe merem-merem ketakutan ia berjanji akan melakukan apa saja, semuanya. asalkan Argus membiarkannya hidup. Argus menjawab kalau Mr. Jin tidak harus melakukan apapun, cukup Lakukann sesuai perintahnya. "Tentu. Bukan masalah. Iya, iya." jawab Mr. Jin lega dan akhirnya Argus CS pun pergi. Anak buah Argus membuka brankas tapi tidak ada berlian di dalamnya. Si anak buah berpikir bahwa Mr. Jin sudah menipu mereka dan ia ...

Third Person

Sebenarnya, saya baru belajar mereview sebuah karya, entah iut buku atau film. But I trying. Sebagai tanda saya serius belajar membuat sebuah review, ijinkan saya memulainya dari film ini.  Genre : Drama/Romance Produser : Paul Haggis Sutradara : Paul Haggis Pemain : Liam Neeson, Olivia Wilde, Mila Kunis, James Franco, Adrien Brody, Maria Bello, Moran Atias, Kim Basinger Durasi : 2 hrs 17 mins Rating : M18 (Mature Theme) Tanggal rilis : 20 juni 2014 Sinopsis: Kisah ini menceritakan tentang 3 kejadian dan 3 pasangan yang berbeda tapi masih saling berhubungan. Cerita pertama adalah kisah seorang penulis yang pernah meraih piala Pulitzer di bidang fiksi: Michael (Liam Nesson) yang baru saja meninggalkan istrinya Eleine (Kim Basinger) dan memilih pergi ke Paris. Dan disana si Michael ini bertemu dengan kekasih masa lalunya bernama Anna (Olivia Wilde) yang seorang jurnalis ambisius. Akhirnya mereka menjalani hubungan yang sama-sama menyimpan miste...