I stopped work on my desk, and I thinking, What if I am not ok?
What if We're not ok?
Why adulting is so hard?
For me, it’s
really hard.
Until I fell
tired of everything.
And anything.
People said,
everything will be alright, maybe yesterday is a bad day, but your life is a
good life.
Ada alasan kenapa
kamu diciptakan, dan menyadari bahwa salah satu alasan itu adalah untuk
melengkapi hidup orang lain membuat saya takut.
Apa saya pantas
untuk melengkapi hidup orang lain? Atau dengan jahat saya berpikir, hidup siapa
yang lebih buruk dari saya dan meminta Tuhan untuk saya lengkapi hidupnya?
Sesungguhnya,
saya lelah.
Saya lelah
berpura-pura bahagia, lelah tersenyum di depan orang lain walau saya tidak mau.
Saya lelah
memakai topeng yang mempercayai hidup saya lebih bahagia dari hidup mereka.
Bullshit.
Nyatanya, saya
tidak sebahagia itu.
Nyatanya, saya
tidak seistimewa itu.
Nyatanya, saya
hampir setiap waktu menyesali semua langkah yang saya ambil.
Mungkin, memang
banyak hal yang membahagiakan di hidup saya, tapi orang tidak pernah berpikir
bahwa satu kali saya merasa bahagia harus dibayar dengan sepuluh kali saya
menangis, kecewa menyesal dan tertekan.
Selalu begitu.
Saya tidak pernah
berpikir sebelumnya, bahwa saya akan dilahirkan dengan jalan ini, dengan banyak
batuan lancip yang akan saya sandung tanpa memakai alas kaki, banyak jarum yang
menancap pada badan saya yang telanjang, dan juga betapa teriknya matahari yang
akan menimpa tubuh saya,
Berat.
Itu yang saya
rasakan, mungkin kamu juga merasakan.
Saya menyukai
cerita drama romantis dari banyak tokoh fiksi, saya bisa menjadi banyak tokoh
itu ketika membacanya.
Tapi setelah
selesai membaca? Saya harus kembali memakai topeng yang mungkin sudah retak
sana-sini, mungkin juga beberapa kali jatuh dan pecah.
I’m exhausted from trying to be stronger than I
feel.
Comments
Post a Comment